Jumat, 09 Maret 2012

KAPAL TETANIC TENGGELAM KARENA BULAN ?


 SAN ANTONIO -- Satu abad setelah petaka kapal Titanic, para ilmuwan menemukan penyebab tak terduga atas tenggelamnya kapal tersebut, bulan.
Ya, banyak orang percaya kapal super mewah itu tenggelam karena menabrak gunung es pada 100 tahun lalu. Apalagi, setelah insiden itu di angkat ke layar lebar.
Namun, sejak Titanic tenggelam dan menewaskan 1.517 orang pada 15 April 1912, para peneliti bingung mengapa Kapten Edward Smith mengabaikan peringatan tentang adanya gunung es di area pelayaran. Padahal, Smith adalah kapten paling berpengalaman di 'White Star Line' dan beberapa kali telah melayari jalur laut Atlantik Utara.
Smith ditunjuk menjadi kapten dalam pelayaran perdana Titanic karena track record-nya sebagai pelaut dengan pengetahuan luas dan waspada.
Donald Olson, fisikawan dari Texas State University yang menjadi bagian tim astronomi forensik yang meneliti peran bulan, punya penjelasan baru tentang keberadaan gunung es di jalur pelayaran Titanic.
"Koneksi lunar ternyata bisa menjelaskan bagaimana gunung es yang luar biasa banyak ada di jalur yang dilalui Titanic," kata Olson kepada kantor berita Reuters.
Dijelaskannya, tipe gunung es Greenland yang ditabrak Titanic umumnya terjebak di perairan dangkal Labrador dan Newfoundland, dan tidak bisa melanjutkan bergerak ke selatan sampai mereka cukup meleleh untuk mengapung kembali atau air pasang membebaskan mereka.
Jadi bagaimana sebegitu banyak gunung es bisa mengapung sangat jauh sampai ke selatan di jalur pelayaran di selatan Foundland malam itu?
Tim Olson menyelidiki spekulasi ahli kelautan mendiang Fergus Wood bahwa pergerakan bulan mendekati bumi yang tidak biasa pada Januari 1912 mungkin menghasilkan air pasang tinggi sehingga gunung-gunung es bergerak lebih jauh dari biasanya sampai terpisah dari Greenland dan mengapung sampai ke jalur pelayaran.
Olson mengatakan sebuah peristiwa 'sekali seumur hidup' terjadi pada 4 Januari 1912, ketika bulan dan matahari berbaris sedemikian rupa sehingga gravitasi mereka saling menarik.
Pada saat yang sama, pergerakan bulan mendekati bumi pada saat itu mencapai posisi terdekat selama 1.400 tahun dan berada di posisi itu dalam enam menit bulan purnama.
Di atas semua itu, gerakan bumi mencapai titik terdekat dengan matahari dalam satu tahun hanya terjadi hari sebelumnya. "Konfigurasi ini memaksimalkan tenaga pasang bulan di samudera bumi. Itu luar biasa," jelas Olson.
Penelitian Olson menunjukkan, untuk mencapai jalur pelayaran pada pertengahan April, gunung-gunung es yang tertabrak Titanic pasti merupakan patahan dari Greenland pada Januari 1912.
Air pasang tinggi akibat kombinasi aneh kejadian astronomi, masih kata Olson, sudah cukup bisa menghalau gunung-gunung es dan memberi mereka cukup kemampuan untuk mengapung sampai ke jalur pelayaran pada April.
Sebelumnya tim Olson sudah mencoba menggunakan pola air pasang untuk menentukan kapan tepatnya Julius Caesar menduduki Inggris dan membuktikan legenda bahwa Mary Shelley terinspirasi sinar terang bulan purnama melalui jendelanya saat menulis cerita gotik klasik 'Frankenstein'.
Tim peneliti Titanic mungkin bisa membenarkan Kapten Smith dengan menunjukkan, dia punya alasan untuk bereaksi sambil lalu pada laporan keberadaan es di jalur pelayaran kapal. "Pada saat itu Smith tidak punya alasan untuk percaya gunung es di depannya sebanyak dan sebesar itu," kata Olson.

Badai Matahari Kembali Menuju Bumi


Washinngton DC: Badai matahari besar akan kembali melanda bumi akibat ledakan yang terjadi di permukaan matahari. Seperti diwartakan The Sun, Kamis (8/3), sejumlah besar partikel matahari diramalkan menuju ke bumi dengan mengirimkan badai magnetik yang sangat besar.
Badai Matahari Kembali Menuju BumiDaerah dekat kutub diramalkan tempat terjadinya badai yang sangat intens. Akibat badai matahari itu, bisa mengganggu komunikasi satelit setelah aliran radiasi dari matahari memantul di medan magnet bumi.
NASA mengatakan letusan itu bisa menyebabkan terganggunya jaringan listrik, GPS, satelit dan penerbangan [baca: Badai Matahari Bisa Ganggu Sinyal GPS].
Badai matahari yang merupakan fenomena alam itu membuat keindahan aurora borealis atau Cahaya Utara terlihat lebih jelas. Sayangnya, fenomena itu mungkin tidak diketahui oleh kebanyakan orang.(MEL)

Rabu, 07 Maret 2012

Ini Alasan Cinta Pertama Hanya Sesaat


Ada yang bilang cinta pertama rasanya begitu indah dan sulit dilupakan. Namun, cinta pertama umumnya juga tidak berlangsung lama dan hanya sesaat saja. Seorang penulis di Inggris, George Bernard Shawa mengatakan cinta pertama itu sedikit bodoh dan lebih banyak dikuasai rasa ingin tahu.
Jika memang seperti itu kenyataanya, yuk lihat bersama-sama sebenarnya apa yang membuat cinta pertama jarang bisa bertahan sampai lama:
Ini Alasan Cinta Pertama Hanya SesaatMasih Muda
Cinta pertama biasa terjadi saat Anda masih berusia muda. Sedangkan untuk memiliki cinta sejati, Anda membutuhkan kedewasaan serta kematangan dalam berpikir demi kelangsungan hubungan selanjutnya.
Minimnya Pengalaman
Saat pertama kali jatuh cinta, Anda merasa mendapatkan pengalaman luar biasa. Namun di usia yang muda, sebenarnya Anda belum paham benar mengenai arti cinta dan makna di baliknya.
Lingkungan Hidup Berbeda
Banyak cinta pertama bertemu ketika usia remaja dan pisah karena keduanya sibuk oleh pendidikan atau pekerjaannya. Wajar jika individu bergerak dari suatu aspek kehidupan ke tahap yang lebih maju. Biasanya hal ini menyebabkan kedua belah pihak merasa tidak cocok.
Intensitas
Menurut Domeena Renshaw, pakar psikologi dari Universitas Loyola, "Ketika jatuh cinta, aliran darah ke pusat otak akan meningkat." Hal itu yang menyebabkan Anda begitu intens dengan seseorang yang dicintai. Tetapi, cinta pertama cenderung berlebihan sehingga menyebabkan kejenuhan.
Bertumbuh dan Berkembang
Kehidupan berubah seiring perkembangan zaman. Begitu pula dengan diri Anda. Tak jarang orang merasa bahwa cinta pertamanya telah berubah dan tak lagi menjadi orang yang tepat untuknya saat ini.
Nah, sudah tahu kan sekarang...

Sabtu, 03 Maret 2012

Pelatih Qatar: Usut Laga Timnas Indonesia vs Bahrain

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Pelatih Qatar, Paulo Autuori keget bukan kepalang ketika mengetahui hasil akhir laga Bahrain versus timnas Indonesia berkesudahan 10-0. Menurutnya ada sejumlah keganjilan di laga yang dipimpin wasit Andre El Haddad asal Libanon tersebut.
Momen aneh pertama adalah kartu merah kilat bagi kiper Indonesia, Samsidar di menit kedua pertandingan. Selain kartu merah, Bahrain pun dihadiahi penalti. Tidak hanya satu, Bahrain pun mendapat empat kali penalti sepanjang laga.
Hal itu menurut Autuori belum pernah dia saksikan di sepanjang hidupnya. Ada sejumlah hal aneh di pertandingan Bahrain. Karena itu, jika AFC ingin membangun sepakbola Asia, maka perlu melakukan investigasi atas hasil tersebut," imbuh Autuori dilansir Al Watan.
Dia mengaku sempat stress ketika mengetahui Bahrain sudah mencetak delapan gol atas Indonesia, sementara Qatar teringgal 2-1 atas Iran. Dalam kondisi itu, Qatar dapat tersingkir dari babak kualifikasi Piala Dunia.
"Saya kaget begitu mengetahui hasil Indonesia. Tapi saya tidak memberitahukan hasil itu kepada pemain agar mereka tetap tenang dalam bermain," ungkapnya
Hasilnya keadilan pun didapatkan Qatar dengan lahirnya gol penyeimbang atas Iran di akhir pertandingan. Gol itu pun sekaligus memupus hasil Bahrain yang unggul 10-0 dari Indonesia. Walau sudah memastikan tiket di babak final kualifikasi, Qatar tetap mendesak FIFA dan AFC untuk mengusut tuntas laga Bahrain versus Indonesia.
 

© 2009 Fresh Template. Powered by Blogger.

Fresh Template by NdyTeeN.